Yusuf dan Zulaikha
Ketika Zulaikha beranjak remaja, dalam sebuah mimpi
Zulaikha betemu dangan seorang pemuda yang sangat tampan. Pemuda itu begitu
mempesonakan dirinya. Tidak saja karena ketampanan, kesempurnaan fisiknya
tetapi juga kearifan dan kebijaksanaannya. Dalam sebuah mimpinya, pemuda itu
mengatakan dirinya berasal dari Mesir.
Itulah
sebabnya, ketika Zulaikha dilamar raja-raja dan orang-orang kaya, dia menolak. Ini
membuat sang Ayah yang juga seorang raja di wilayah barat menjadi galau. Tapi, akhirnya
ketika seorang pejabat petinggi, Wazir dari kerajaan Hykos Mesir melamarnya dia
langsung menyetujuinya. Bahkan begitu tunangan dilangsungkan, Zulaikha tidak
dapat mengendalikan kesabaran untuk segera melihat calon suaminya, seperti yang
dilihatnya dalam mimpi. Tapi, apa yang terjadi ?
Betapa
terkejutnya Zulaikha kalau Wazir itu bukanlah pemuda yang dilihatnya dalam
mimpi. Hari-hari dijalaninya dengan penuh kesedihan dan kemurungan. Tapi,
rupanya seorang Wazir adalah orang yang telah dikebiri, sehingga Zulaikha tidak
lebih dari seorang istri sebagai sebuah nama belaka. Zulaikha tetap seorang
perawan meski sudah menikah.
Suatu
ketika di sebuah pasar pelelangan budak di Memphis, Mesir terjadi keblingsatan dan kegilaan soal tawar-menawar
seorang bocah, bocah itu begitu tampan dan pintar. Harga bocah itu adalah
sebesar sejumlah uang. Tapi dalam sebuah persaingan, bocah itu berhasil dibeli
oleh sang Wazir.
“Ambil
dia sebagai anak angkat kita. Kita pelihara semoga kelak dia akan berguna,” komentar
sang Wazir kapada istrinya Zulaikha. Zulaikha begitu kaget melihat wajah bocah
itu karena wajahnya mirip dangan pemuda yang dilihatnya dalam mimipi dahulu. Sebagai
Ibu asuhnya, Zulaikha terus menyembunyikan hasrat cintanya. Cinta terus tumbuh
dan tumbuh bersamaan dengan kesempurnaan tubuh bocah itu. Hingga akhirnya bocah
itu menjadi pemuda yang sangat tampan dan cerdas.
Suatu
hari cinta yang disembunyikan bertahun-tahun di dalam dadanya bergejolak.
Suasana rumah yang sepi membangkitkan hasrat cintanya menjadi sebuah nafsu yang
berkobar-kobar. Kemudian Zulaikha pun memanggil pemuda tampan itu. Ketika
pemuda itu berada dalam kamar, Zulaikha kemudian melancarkan bujuk rayunya.
Kecantikannya tak tertandingi dijadikan sebagai senjata untuk menyerang
pertahanan hati pemuda itu. Zulaikha kemudian mengunci pintu kamarnya.
“Kemarilah sayang, aku begitu mencintaimu. Aku ingin mendekapmu,“ Zulaikha
merayu.
Pemuda
itu hanya bisa terpana dengan pesona kecantikan Zulaikha. Tapi, kearifan pemuda
itu tidak membiarkan gelora nafsunya meradang dan memberontak. Dia terus bisa
mengembalakan nafsunya yang bergejolak di dalam dadanya. “Bukankah aku harus
menghormati kebaikan Ayah (maksudnya Wazir) ? dan bukankah Ibu (maksudnya
Zulaikha) juga harus bertanggung jawab kepada Ayah ?” balas pemuda itu.
“Ayolah
sayang, kemari peluk dan cium aku,” Zulaikha merengek dengan suara merana
didera nafsu. “Kita tidak boleh melakukannya, karena Allah SWT selalu beserta
kita,” balas pemuda itu yang masih berdiri di depan pintu kamar. Sementara
Zulaikha nyaris tak berbusana terus meradang seperti binatang jalang. Ketika
pemuda itu tidak tergoyahkan oleh bujuk rayu dan cumbuannya, Zulaikha pun
bangkit mendekatinya. Pemuda itu ketakutan. Pemuda itu hendak melarikan diri.
Tapi, pintu terkunci. Karena kesusaan meraih kunci pintu, Zulaikha berhasil
meraih pakaian belakang si pemuda tampan lalu menyeretnya hingga sobek. Pemuda
itu acak-acakan melarikan diri. Sementara Zulaikha yang hasrat cintanya ditolak
kemudian berlari, menghamburkan diri sembari menagis menemui suaminya.
“Balasan
apa yang tepat bagi pemuda yang hendak merusak kehormatan seorang istri Wazir
?” tanya Zulaikha sembari melancarkan tuduhan kalu pemuda itu hendak melakukan
tindakan tidak senooh kepada dirinya. Berita skandal pelecehan seks pun
tersebar dengan cepatnya. Sang Wazir bingung menyelesaikan kasus yang terjadi
di dalam rumah tangganya. Tapi, dari seorang yang arif di rumahnya dikatakan,
“Bila yang robek pakaian bagian belakang, maka pemuda itu benar. Tapi, kalau yang
robek adalah pakaian bagian depan, maka pemuda itu bersalah.”
Setelah
dilihat bahwa pemuda itu pakiannya sobek bagian belakang. Betapa malu sang
Wazir. Tapi, untuk menjaga kehormatan keluarga dan harga diri Zulaikha, pemuda
itu lebih memilih dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah.”. Pemuda itu adalah
Yusuf yang ketampanannya setara dengan separuh ketampanan sejagat. Tapi,
ketampananya tidak pernah disalahgunakan demi kepentingan dirinya. Bahkan,
karena ketampanannya dia lebih suka masuk dalam penjara bawah tanah.
Zulaikha memperdaya istri-istri pejabat yang mengejek dan
mengolok dirinya. Zulaikha yang sudah lama memendam hasrat cintanya sejak Yusuf
masih bocah tapi kemudian kesal ditolak, kemudian ingin mencuci tangan, menepis
tuduhan bodoh itu. Zulaikha kemudian diam-diam memasang muslihat untuk membalas
ejekan dan olokan itu dengan mengadakan jamuan makan. Zulaikha kemudian
mengundang istri-istri pejabat yang bergosip tentang dirinya mengenai Nabi
Yusuf a.s.
Dalam perjamuan itu, Zulaikha kemudian menyediakan untuk
setiap istri pejabat sebuah piring yang di dalamnya diletakkan pisau dan buah.
Ketika mereka sedang mendengarkan sambutan Zulaikha soal jamuan, tiba-tiba Nabi
Yusuf a.s. disuruh berjalan di hadapan mereka mirip seorang peragawan saja.
Kemudian apa yang terjadi? Mereka semuanya tersihir, “Walaahh..., ini manusia
macam apa ? Begitu tampan, gagah, berwibawa, dan mempesonakan!”
Mereka kemudian tanpa sadar melukai tangan-tangan mereka
dengan pisau mereka sendiri. Darah pun banyak berlepotan. Tapi, anehnya mereka
pun tidak kesakitan. Sehingga jamuan yang merupakan trik yang direkayasa
Zulaikha untuk menepis gosip tentang dirinya pun berhasil. Artinya, wajar kalau
Zulaikha mencintai budaknya sendiri.
Ketampanan Nabi Yusuf a.s. juga mengundang decak kagum
Nabi Muhammad SAW ketika beliau melihat sendiri Nabi Yusuf a.s. saat ber-isra’ dan Mi’raj. Nabi Muhammad SAW yang tidak pernah berjumpa sebelumnya
dengan Nabi Yusuf a.s. bertanya kepada Malaikat Jibril, “Siapakah laki-laki
yang sangat tampan itu?” dan Jibril pun menjawab,”itulah Nabi Yusuf a.s.”
Mimpi Nabi Yusuf juga memiliki kemulian kerana beliau
berada dalam satu rantai para nabi. Ayahnya adalah Nabi Yakub a.s. Tapi,
ketampanan Nabi Yusuf a.s. tidak disalahgunakan untuk mengambil keuntungan
sendiri. Mimpi Nabi Yusuf a.s. ketika masih kecil, bahwa dirinya melihat
matahari dan bulan semuanya tunduk dan bersujud kepadanya, yang mengisyaratkan
bahwa dirinya bakal menjadi orang yang memiliki pengaruh dan kekuasaan, juga
dibuktikan bahwa ketika beliau mendapatkan keduanya tidak membuatnya sombong
dan lupa diri.
Ketika Nabi Yusuf a.s. dianugrahi kearifan yang berupa makrifatullah—dalam istilah kesufian,
beliau mampu membaca segala realitas karena tidak ada lagi hijab antara dirinya dan Allah SWT, beliau pun mengajarkan kearifan
dan kebijaksanaan itu kepada orang-orang yang membutuhkannya. Beliau mampu
mengungkapkan tabir mimpi, ta’wil
ahadist, juga dimanfaatkan untuk kemaslahatan kemanusiaan, bukan untuk
komersialisasi. Nabi Yusuf a.s. juga memiliki akhlak mulia, berlapang dada, dan
memaafkan. Ketika beliau berkuasa beliau kemudian mencari saudara-saudaranya
yang dulu mencelakai dirinya, dengan memukuli dan memasukkanya ke dalam sumur.
Sebagai orang yang dibeli, seorang budak, dia punya harga
diri. Ketika kemudian sang majikan, Zulaikha menggoda dan merayu dengan
kesenangan dan fantasi seksual beliau juga tidak mau mendustai dan mengkhianati
majikan, si Wazir. Nabi Yusuf a.s. adalah orang yang menjujung tinggi balas
budi, terima kasih, dan menghargai. Itulah sebabnya, barangkali yang membuat
kalau Nabi Yusuf a.s. yang mewarisi ketampanan separuh jagat dan dilimpahi
kekuasaan dan kekayaan serta kearifan, menjadi idola para wanita hamil. Beliau
adalah pribadi yang tidak sombong dan mensyukuri karunia Allah SWT.
postingan ini untuk temanku frida yang nge-fans dan suka bangetsss sama kan yusuf....cieeeee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar